topmetro.news, SERGAI – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat dan dijalankan di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) terus menunjukkan hasil positif. Hingga awal Oktober 2025, sebanyak 14 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi dan menyalurkan makanan bergizi kepada ribuan siswa di berbagai kecamatan.
Setiap dapur SPPG mempekerjakan sekitar 50 orang, mayoritas berasal dari kalangan pemuda dan ibu rumah tangga. Jika target pendirian 70 dapur SPPG dapat terealisasi, program ini diperkirakan mampu menyerap hingga 3.500 tenaga kerja lokal.
Bupati Sergai H. Darma Wijaya, didampingi Wakil Bupati H. Adlin Tambunan, Ketua DPRD Togar Situmorang, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Suwanto Nasution, menyampaikan bahwa pembangunan dapur SPPG dilaksanakan dengan standar ketat sesuai regulasi Badan Gizi Nasional (BGN).
“Mendirikan satu dapur saja butuh proses. Standarisasi dari BGN harus dipenuhi dan pembangunannya memakan waktu sekitar 45 hari, belum termasuk tahap penilaian kelayakan,” jelas Darma Wijaya saat meninjau program, Kamis (2/10/2025).
Untuk memastikan program berjalan tepat sasaran, Pemkab Sergai juga membentuk Satgas MBG yang bertugas mengawasi distribusi makanan dan pelaksanaan program di lapangan.
Sekda Suwanto Nasution menambahkan, ke-14 dapur SPPG yang sudah aktif tersebar di sejumlah kecamatan, antara lain Perbaungan, Teluk Mengkudu, Pantai Cermin, Tanjung Beringin, Sei Rampah, Sei Bamban, dan Dolok Masihul.
“Program ini mendapat sambutan luar biasa dari para wali murid. Bagi para pekerja di dapur SPPG, ini menjadi harapan baru dalam membantu ekonomi keluarga,” ungkapnya.
Salah satu pekerja dapur SPPG, Laila (41), warga Sei Rampah, mengaku sangat bersyukur bisa terlibat dalam program ini.
“Saya ibu tunggal dengan dua anak. Dulu kerja di pabrik pakan ternak dengan gaji kecil. Alhamdulillah sekarang saya bisa menafkahi anak-anak dari pekerjaan di dapur SPPG. Saya berharap program ini terus berlanjut,” tuturnya haru.
Program MBG di Kabupaten Sergai bukan hanya meningkatkan asupan gizi bagi anak-anak sekolah, tetapi juga membuka peluang kerja baru dan memberdayakan masyarakat lokal, khususnya perempuan serta keluarga prasejahtera.
Reporter | Fani
